HATI-HATI PENIPUAN


Dengan Berkembangnya social media secara tidak langsung mendukung menjamurnya online shop di Indonesia. Dimulai dengan kemunculan facebook, twitter hingga instagram, online shop tidak lagi menjadi barang asing di Indonesia khususnya kaum muda. Akses utama dalam berbelanja online adalah kepercayaan antara penjual dan pembeli. Kenapa? Karena pembeli akan terlebih dahulu mentransfer uangnya ke penjual dan setelah itu penjual akan mengirimkan barang yang dibeli. Terlihat sangat beresiko bagi pembeli, karena dalam hal ini pembeli lah yang lebih rentan untuk tertipu. Sekarang tidak hanya penjual yang menipu, pembeli pun bisa melakukan penipuan. Bahkan metode rekber (rekening bersama) dan COD juga bisa terkena resiko penipuan.


Penipuan oleh penjual

  1. Penipuan paling standar dan masih banyak beredar. Begitu ‘deal’ transaksi dengan pembeli yang dtandai dengan pembeli sudah mentransfer uangnya, penjual langsung mengeluarkan jurus ‘menghilang’. PIN BB delcont, FB unfriend, Twitter mute dan block, SMS dan telpon nggak akan dibalas, komen di facebook pasti langsung dihapus. Dan pastinya Anda tidak akan menerima barang yang Anda beli. Jika anda menemui ciri-ciri penjual seperti ini setelah anda mentransfer uang maka pastilah Anda telah ditipu.
  2. Penipuan kedua ini sedikit lebih ‘melegakan’ kita sebagai pembeli. Setelah ‘deal’ transaksi, penjual memberikan nomer resi (airwaybill number) untuk proses pengecekan di website layanan ekspedisi. Mungkin kita akan sedikit bernafas lega karena itu artinya penjual tidak menipu. Namun barang tidak kunjung tiba, setelah dicek di website ternyata resi invalid atau mungkin barang datang hanya saja sangat jauh berbeda atau tidak sesuai. Sebagai contoh, pernah ada teman yang beli gadget second tanpa layanan rekber, resi tidak invalid, namun barang yang datang adalah pashmina 5ribuan yang bisa dibeli di pasar. Ngeness. Setelah dicek di BB, PIN udah delcont.
  3. Penipuan jenis ketiga ini lebih ‘cerdik’ lagi. Kalau penipuan 1 dan 2 kita bisa dengan mudah menyebar blacklist nomor rekening, PIN BB, dan nomor kontak pribadi. Nah kalau yang jenis ketiga ini agak rumit. Jadi modusnya, penjual akan menggunakan rekening online shop lain dan menggunakan uang yang ditransfer untuk belanja di online shop tersebut. Bingung? Jadi gini, misalkan si A belanja di OS Penipu, OS Penipu ini kemudian bertransaksi dengan OS B yang terpercaya/ trusted. OS Penipu akan membayar belanjaannya di OS B dengan uang yang ditansfer oleh si A. Nah, udah ngerti belum? Modus ini mulai sering dilakukan. Jadi yang tercemar adalah nomer rekening si OS B yang terpercaya tadi.
  4. Lain lain. Selain itu ada beberapa modus penipuan lain seperti mengaku menjual barang original ternyata yang datang adalah barang kw, atau barang yang tidak sesuai dengan deskripsi yang disampaikan penjual pada awalnya.

Penipuan oleh penjual


  1. Penipuan paling standar dan masih banyak beredar. Begitu ‘deal’ transaksi dengan pembeli yang dtandai dengan pembeli sudah mentransfer uangnya, penjual langsung mengeluarkan jurus ‘menghilang’. PIN BB delcont, FB unfriend, Twitter mute dan block, SMS dan telpon nggak akan dibalas, komen di facebook pasti langsung dihapus. Dan pastinya Anda tidak akan menerima barang yang Anda beli. Jika anda menemui ciri-ciri penjual seperti ini setelah anda mentransfer uang maka pastilah Anda telah ditipu.
  2. Penipuan kedua ini sedikit lebih ‘melegakan’ kita sebagai pembeli. Setelah ‘deal’ transaksi, penjual memberikan nomer resi (airwaybill number) untuk proses pengecekan di website layanan ekspedisi. Mungkin kita akan sedikit bernafas lega karena itu artinya penjual tidak menipu. Namun barang tidak kunjung tiba, setelah dicek di website ternyata resi invalid atau mungkin barang datang hanya saja sangat jauh berbeda atau tidak sesuai. Sebagai contoh, pernah ada teman yang beli gadget second tanpa layanan rekber, resi tidak invalid, namun barang yang datang adalah pashmina 5ribuan yang bisa dibeli di pasar. Ngeness. Setelah dicek di BB, PIN udah delcont.
  3. Penipuan jenis ketiga ini lebih ‘cerdik’ lagi. Kalau penipuan 1 dan 2 kita bisa dengan mudah menyebar blacklist nomor rekening, PIN BB, dan nomor kontak pribadi. Nah kalau yang jenis ketiga ini agak rumit. Jadi modusnya, penjual akan menggunakan rekening online shop lain dan menggunakan uang yang ditransfer untuk belanja di online shop tersebut. Bingung? Jadi gini, misalkan si A belanja di OS Penipu, OS Penipu ini kemudian bertransaksi dengan OS B yang terpercaya/ trusted. OS Penipu akan membayar belanjaannya di OS B dengan uang yang ditansfer oleh si A. Nah, udah ngerti belum? Modus ini mulai sering dilakukan. Jadi yang tercemar adalah nomer rekening si OS B yang terpercaya tadi.

adapun penipuan disaat COD (Cash on Delivery atau Bayar di Tempat) dan penipuan dengan rekening bersama (rekber)

Dengan memahami beberapa modus penipuan di atas, saya berharap agar kita bisa semakin cerdas, baik menjadi penjual maupun pembeli dalam dunia ecommerce. 
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chat Kami